Aundrea Aragon, seorang ibu asal Tucson, Arizona hampir
meninggal karena dokter beranggapan bahwa flu yang dialaminya hanya alergi
biasa.
Kisahnya terjadi, ketika ia pergi ke dokter untuk memeriksa hidungnya yang
selalu meler atau mengeluarkan cairan seperti ingus.
Ibu 35 tahun tersebut, merasa terganggu oleh tetesan cairan yang terjadi kapan saja–saat membungkuk ke depan–yang dialami selama berbulan-bulan.
“Bahkan tidak hanya menetes, (cairan) terus mengalir keluar dari hidung saya,” kata Aragon seperti dikutip dari ABC News.
“Apalagi, ketika saya melihat ke bawah atau membungkuk, secara spontan mengucur dari sisi kiri hidung dan saya tidak mengendalikannya sama sekali,” tambahnya.
Khawatir akan mengalami masalah lebih jauh, Aragon memilih mencari rujukan ke dokter spesialis di University of Arizona. Menurut keterangan universitas tersebut, Aragon takut mati dan dirinya sudah putus asa.
Ternyata Aragon benar, kenyataannya cairan itu adalah cairan cerebrospinal yang berasal dari kebocoran dari otaknya, sehingga cairan itu keluar melalui celah di belakang sinus sphenoid, dan itu bisa membunuhnya.
Menurut situs departemen bedah University of Arizona, jenis kebocoran ini juga dikenal sebagai cerebrospinal fluid rhinorrhoea (CSF), terjadi ketika cairan yang mengelilingi otak mengalami kebocoran dan mengalir melalui hidung.
Meskipun jarang, kebocoran ini sangat berbahaya dan dapat menyebabkan infeksi dan mengakibatkan meningitis.
Ibu 35 tahun tersebut, merasa terganggu oleh tetesan cairan yang terjadi kapan saja–saat membungkuk ke depan–yang dialami selama berbulan-bulan.
“Bahkan tidak hanya menetes, (cairan) terus mengalir keluar dari hidung saya,” kata Aragon seperti dikutip dari ABC News.
“Apalagi, ketika saya melihat ke bawah atau membungkuk, secara spontan mengucur dari sisi kiri hidung dan saya tidak mengendalikannya sama sekali,” tambahnya.
Khawatir akan mengalami masalah lebih jauh, Aragon memilih mencari rujukan ke dokter spesialis di University of Arizona. Menurut keterangan universitas tersebut, Aragon takut mati dan dirinya sudah putus asa.
Ternyata Aragon benar, kenyataannya cairan itu adalah cairan cerebrospinal yang berasal dari kebocoran dari otaknya, sehingga cairan itu keluar melalui celah di belakang sinus sphenoid, dan itu bisa membunuhnya.
Menurut situs departemen bedah University of Arizona, jenis kebocoran ini juga dikenal sebagai cerebrospinal fluid rhinorrhoea (CSF), terjadi ketika cairan yang mengelilingi otak mengalami kebocoran dan mengalir melalui hidung.
Meskipun jarang, kebocoran ini sangat berbahaya dan dapat menyebabkan infeksi dan mengakibatkan meningitis.
Sumber: http://log.viva.co.id/news/read/372398-jangan-anggap-remeh-flu
0 komentar:
Posting Komentar